SUDUT PANDANG

MUKADIMAH

Pengantar

Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin, washshalaatu wassalaamu’ala Rasulillahi, Muhammadin wa ala aalihi washabihi ajma’iin amma ba’du.

Sesungguhnya orang-orang mu’min terutama Ulama dan para pemuka masyarakat yang di dalam memimpin ummat, menegakkan aqidah, menuju kebahagiaan yang diredhai oleh Allah SWT sesuai dengan tujuan Agama Islam yang digariskan Allah dan dipimpinkan oleh Rasul sebagai mubassyir, naziir, dain ilallah biizinihi, wa sirajan muniiran –yang harus diwarisi oleh Ulama-ulama dan Zu’ama Islam.

Untuk itu amatlah perlu bagi seorang mukmin, terutama da’i untuk mengenal posisinya sendiri, juga strategi dan taktik orang-orang di luar Islam.

Di samping ummat Islam melakukan da’wah, lebih dahulu ia juga harus tahu tentang “apa dan siapa yang ingin menghambat kemajuan Islam; karena yang menghambat itu berarti memusuhi Allah.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 257:

“Allah adalah Pelindung (Pemimpin) bagi orang-orang beriman; Dialah yang melepaskan mereka dari ZHULUMAAT (gelap gulita dalam segala hal), ke dalam AN NUUR. Adapun orang-orang kafir, pemimpin-pemimpin mereka adalah Thaghut (Syaithan). Syaithan itulah yang menggiring mereka dari annur ke dalam zhulumaat; mereka itu adalah penghuni Neraka, mereka kekal di dalamnya.” (Al-Baqarah ayat 257).

Orang-orang beriman dalam menegakkan aqidah dan ajaran Ilahi menuju keredhaan Allah; selalu mendapat rintangan, halangan dan kesulitan; baik yang nyata maupun tersembunyi; yang halus maupun yang kasar; menghadapi rayuan atau tekanan/paksaan yang datang dari orang-orang yang pandai membohong, menipu dan membingungkan; dengan menggunakan bermacam kekuatan, fasilitas dan mass media, yang berakibat langsung ataupun tidak langsung terhadap ummat Islam; sehingga banyak di antara ummat Islam yang terlalai, terlupa dan terpengaruh. Akibatnya kaum Muslimin tidak menyadari bahaya yang dilancarkan oleh orang-orang yang tidak menyukai Islam; bahkan sebagian kita merasakan seolah-olah faham dan sikap yang demikian sebagai ajaran Islam yang murni.

Kalau dibiarkan begitu saja, akhirnya ummat Islam yang sudah terbius seperti ini akan jatuh ke tangan orang lain tanpa disadarinya; dan sebagian mereka sudah diperalat oleh orang luar Islam untuk mensirnakan Islam itu sendiri. (Na’uzu billahi min zalik).

Untuk menghindarkan bahaya inilah kita ingin mengemukakan beberapa masalah yang ada hubungannya dengan persoalan tersebut di atas; yaitu “Bagaimana cara orang lain menghadapi Islam, melenyapkan Aqidah dan sekaligus menggerogoti ummatnya.”

Bersama ini kami sajikan sebagian dari pendapat-pendapat dan fakta sejarah yang telah diteliti dari sumber AL ISTISYRAAQ (ORIENTALISME) oleh Doktor Abdul Mu’nim Moh Hasanain, yang menjelaskan sifat, sistim, cara dan strategi orang-orang yang tidak menyukai Islam (Orientalis).

Semoga ummat Islam umumnya, Ulama, Zu’ama-zu’ama dan cendekiawan serta sarjana Islam khususnya akan dapat mengetahui, menyadari dan berhati-hati, supaya kita semua selamat dari cengkeraman orang-orang yang tidak menyukai Islam dan memusuhinya.



Wabillahit taufiq wal hidayah.

Jakarta, 2 Jumadilakhir 1396 (10 Mei 1978)
Lembaga Penelitian dan Perkembangan Agama (LPPA) MUHAMMADIYAH
H. Abdul Malik Ahmad (Ketua)
Anhar Burhanuddin (Sekretaris)

PROLOG

Jumat, 14 Mei 2010

Google Toolbar with My Location and Share

TUTWURI HANDAYANI

MUKADIMAH Bahwa peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan telah menjadi komitmen Departemen Pendidikan Nasional yang ditunjukkan dengan terbentuknya Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (DITJEN PMPTK) Departemen Pendidikan Nasional. Bahwa salah satu tenaga kependidikan yang dinilai strategic dan penting untuk meningkatkan kualitas kinerja disekolah adalah tenaga pendidik dan kependidikan yang bertugas melakukan pembelajaran dikelas, berwawasan, laboratorium dan tata usaha, leader, tutor dan sumber ilmiah, terhadap semua peserta anak didik, baik formal ataupun non formal. Bahwa untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif dan mandiri, diperlukan adanya tenaga kependidikan yang professional di tiap Propinsi, Kabupaten / Kota yang mampu bersatu padu, berwibawa, bekerja sama ditingkat Provinsi maupun tingkat Nasional bahkan ke manca Negara, secara Universal. Loyal terhadap pendidikan nasional. Bahwa atas dasar pemikiran sebagaimana tersebut di atas mutlak diperlukan adanya suatu wadah yang bernuansa demokratis, kebersamaan, silih asah, silih asih, silih asuh, rame ing gawe nyepi ing pamrih, untuk menghimpun berbagai aspirasi yang muncul di tiap daerah Provinsi, Kabupaten / Kota yang diberi nama Gabungan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Indonesia, sesuai amanat Tut Wuri Handayani Sebagai amanat Undang Undang SISDIKNAS, Undang Undang Guru dan Dosen di era otonomi daerah, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahwa existensi G.P. Tendik Indonesia ( Gabungan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Indonesia ) adalah suatu kebutuhan, peran peduli pendidikan dalam mencerdaskan hidup dan kehidupan bangsa, dan merupakan Mitra Kerja terhadap peduli pendidikan yang lainnya. Disimpulkan G.P. Tendik Indonesia bukan merupakan rival terhadap pihak pihak yang telah berperan didunia pendidikan melainkan mitra kerja yang sejati, secara kebersamaan dan menata keberpihakkan, bagi Pendidikan Nasional.